MALUKURAYA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia harus mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem.
Seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan sebagainya dalam beberapa hari ini.
Berdasarkan laman resmi BMKG pada Sabtu, 2 Agustus 2023 potensi tersebut menimbulkan sejumlah dampak.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Soeharto Berpeluang Peroleh Gelar Pahlawan 2025 Ini, Pernah Diajukan 2 Kali dan Terkendala TAP MPR

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mulai dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin.
Beberapa wilayah yang harus mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem ini meliputi wilayah:
Baca artikel lainnya di sini: Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor
Baca Juga:
Danantara Hadir di Waktu yang Tepat, Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal
Termasuk Dapat Kendalikan Narasi Publik, Inilah 5 Manfaat Publikasi Press Release bagi Anggota DPRD
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Secara detil, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Sedangkan wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Baca Juga:
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Tanggapi Terkait Soal Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
Sementara itu, Kepala BMKG sebelumnya mengatakan Indonesia sendiri masih dalam musim kemarau dengan puncak diprakirakan terjadi pertengahan pada Agustus hingga September 2023.
Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat.
Sehingga BMKG mengimbau beberapa daerah untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini.
“Nanti setelah masuk Oktober mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah diprediksi hujan ini November,” kata Dwikorita.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat sehingga BMKG mengimbau beberapa daerah untuk mewaspadai terjadinya karhutla ini.
Beberapa wilayah yang terindikasi karhutla di antaranya adalah sebagai berikut:
Kalimantan Barat dengan 37 titik, Nusa Tenggara Timur 15 titik, Kalimantan Timur sembilan titik, dan Kalimantan Tengah delapan titik.***