Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Baik karena Loan at Risk yang semakin Menurun

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 7 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MALUKURAYA.COM – Kinerja Apik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI hingga September 2023 diikuti juga dengan kualitas kredit yang terjaga dengan baik pasca krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only, perseroan berhasil menurunkan LAR menjadi sebesar 13,87%.

Hal ini menunjukkan perbaikan karena LAR tersebut menurun jika dibandingkan dengan September tahun lalu yang sebesar 19,28%.

“Oleh karena itu kami optimistis bahwa tahun depan Loan at Risk (LAR) BRI akan kembali ke posisi normal seperti sebelum pandemi. Di kisaran 9% sampai 10%,” ujarnya.

Diketahui, LAR perseroan pada 2018 hanya 9,17%. Pada tahun berikutnya pun tak berbeda jauh yaitu 9,78%.

Setelah Indonesia dilanda pandemi yaitu pada 2020 LAR BRI melonjak menjadi 28,26%. Tahun 2021 persentasenya menurun menjadi 24,11%.

Sementara sepanjang tahun lalu turun menjadi belasan persen yaitu 17,11%.

Membaiknya LAR diikuti juga dengan kualitas NPL yang terjaga, dimana hingga pada akhir September 2023 tercatat NPL BRI sebesar 3,07%, lebih rendah 2bps dari periode yang sama tahun yang lalu.

Penurunan NPL tersebut disebabkan BRI sedang melakukan upaya bersih-bersih portofolio kredit, terutama kredit restrukturisasi terdampak Covid sebagai bagian dari soft-landing strategy yang diimplementasikan sejak tahun lalu.

Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.

Agus menambahkan bahwa dengan front loading yang telah dilakukan di tahun 2020 sampai 2022, upaya untuk menjaga kualitas kredit ini berdampak terhadap cost of credit BRI yang terus membaik.

Adapun Cost of Credit (CoC) BRI hingga kuartal III-2023 berada di level 2,44% atau membaik jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,02%.

Di sisi lain, sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai. Di mana sampai September 2023, LAR Coverage BRI mencapai 50,92%, dan akan tetap dijaga di atas 50%.

Namun karena upaya bersih-bersih, portfolio tersebut dilakukan antara lain melalui hapus buku pinjaman NPL, maka NPL Coverage BRI turun ke level 228,65%.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan level pre-pandemic sebesar 185,9% di 2018 dan 154,63% di tahun 2019.

Di sisi lain, lanjut Agus, penurunan NPL coverage ini adalah strategi BRI untuk melakukan hapus buku terhadap kredit-kredit UMKM, terutama di segmen mikro dan kecil, yang terdampak COVID-19 dan tidak dilakukan restrukturisasi lanjutan.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Dengan demikian, strategi BRI dalam menghadapi kondisi saat ini sejalan dengan kebijakan relaksasi dari OJK yang akan berakhir di Maret 2024.

Sebab, lanjut dia, dampak dari pandemi Covid-19 terhadap kredit yang direstrukturisasi belum tentu 100% berhasil. Dengan LLR di kisaran 7,0% atau jauh diatas rasio tahun-tahun sebelum pandemic yaitu 3,0% hingga 4,5%.

Investor yang serius bisa mendapatkan 100% kepemilikan media online dengan nama domain super cantik ini. Silahkan ajukan penawaran harganya secara langsung kepada owner media ini lewat WhatsApp: 08557777888.

Bahkan, khusus LLR pada portofolio kredit restrukturisasi Covid mencapai level 34,7%. Maka cadangan kerugian kredit BRI masih dirasa cukup untuk meng-cover potensi pemburukan di tahun 2024.

“Dengan posisi LAR Coverage di atas 50% dan NPL Coverage di atas 200%, cadangan BRI masih cukup untuk mengantisipasi risiko pemburukan di tahun 2024”, pungkas Agus.***

Berita Terkait

Efektif untuk Memulihkan Nama Baik, Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Efisiensi Dana APBN 2025 Digunakan untuk Badan Pengelolaan Investasi Danantara, Diungkap Bos BP Taksin
Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media
Presiden Prabowo Subianto Secara Prinsip Telah Menyetujui Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi
Placement Publikasi Press Release Super Hemat di 500+ Media Online Mulai Dipasarkan Pusatsiaranpers.com
Beberkan Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Miskin, Sri Mulyani: Dari Bansos hingga Bantuan Pendidikan
Dengan CSA Index Desember 2024 yang Kuat, Investor Diharapkan Memanfaatkan Peluang di Pasar Saham

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 09:25 WIB

Efektif untuk Memulihkan Nama Baik, Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:58 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:53 WIB

Efisiensi Dana APBN 2025 Digunakan untuk Badan Pengelolaan Investasi Danantara, Diungkap Bos BP Taksin

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:55 WIB

Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media

Kamis, 12 Desember 2024 - 13:16 WIB

Presiden Prabowo Subianto Secara Prinsip Telah Menyetujui Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi

Berita Terbaru