MALUKURAYA.COM – Karhutla melumat vegetasi berupa semak belukar, padang rumput hingga pepohonan cemara di Gunung Andong
Karhutla di Gunung Andong yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur itu terjadi sejak Sabtu, 16 Agustus 2023 hingga hari Jumat, 1 September 2023.
Titik api yang sebelumnya sempat padam dilaporkan kembali menyala dan berkobar di sejumlah titik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Soeharto Berpeluang Peroleh Gelar Pahlawan 2025 Ini, Pernah Diajukan 2 Kali dan Terkendala TAP MPR
Danantara Hadir di Waktu yang Tepat, Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal

SCROLL TO RESUME CONTENT
Api yang awalnya hanya berkutat di wilayah Desa Toyomerto, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, kini meluas hingga wilayah Kabupaten Pasuruan.
Laporan terkini dari lapangan bahwa sebaran api kini pun telah mencapai Area Petung Ombo, Area Parang dan wilayah Brakseng, Desa Sumbernrantas, Kota Batu.
Faktor angin dan kondisi vegetasi yang kering menjadi pemicu meluasnya karhutla di lereng gunung yang memiliki ketinggian 3.339 mdpl itu.
Baca Juga:
Termasuk Dapat Kendalikan Narasi Publik, Inilah 5 Manfaat Publikasi Press Release bagi Anggota DPRD
Di samping itu, upaya pemadaman juga terkendala karena medan yang curam dan berada di lereng yang sulit dijangkau.
Sebagai solusi pemadaman karhurla di Gunung Arjuno, BNPB telah menerjunkan helikopter untuk pemadaman udara atau water bombing sejak Jumat, 31 Agustus 2023.
Pengiriman itu juga dilakukan atas koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur bersama lintas instansi di daerah.
Di samping itu, satgas pemadaman darat karhutla juga melakukan upaya lain seperti pembuatan sekat ilaran dan pembabatan semak belukar agar api tidak menyebar.
Baca Juga:
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Tanggapi Terkait Soal Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
Tiongkok Ajukan Gugatan Terhadap Amerika Serikat Masalah Tarif, Melalui Penyelesaian Sengketa WTO
Demikian sebagaimana dikutip media ini dari keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D.***