MALUKURAYA.COM – Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa perdamaian sebuah negara bukanlah pekerjaan ringan.
Menurut dia, upaya menjadikan Indonesia negara yang sejahtera tidak dapat dikerjakan dalam waktu singkat dan oleh satu pihak saja.
“Pembangunan suatu negara, keberhasilan suatu negara, bukan pekerjaan ringan. Bukan pekerjaan 1-2 tahun; 1-2 periode; 1-2 dasawarsa.”
“Pembangunan negara yang berhasil membutuhkan waktu yang tidak sedikit,” ucap Prabowo saat hadir dalam acara doa bersama 2.000 kiai se-Banten, Minggu (3/12/2023).
Baca Juga:
Veronica Tan Jadi Menteri Kabinet Prabowo Subianto, Ungkap Harapannya di Hadapan Para Wartawan
Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Untuk mencapai negara yang sejahtera, ia melanjutkan, jika salah satu kuncinya adalah perdamaian.
Lihat juga konten video, di sini: Calon Presiden Prabowo Subianto Salut dengan Rakyat Banten, Sebut yang Tak Mungkin jadi Mungkin
Indonesia menjadi negara yang dihormati dan dikagumi oleh bangsa lain karena mampu menjaga keharmonisan bermasyarakat.
“Jangan mengira perdamaian itu ibarat durian jatuh dari pohon. Perdamaian itu bukan sesuatu yang mudah,” kata Prabowo.
Baca Juga:
Siapakah Menteri yang Disayangi Prabowo? Hashim Djojohadikusumo Bocorkan ke Paguyuban Tionghoa
Ia lalu menggambarkan konflik yang terjadi di beberapa negara seperti di Libya, Sudan, Mali, Suriah, Irak, dan Chad.
Lihat juga konten video, di sini: Calon Presiden Prabowo Subianto Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih, Kekuasaan Ada di Tangan Rakyat
Prabowo juga menyebut kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga kerukunan agar kedamaian di bumi Indonesia dapat terus berlangsung.
Baca Juga:
Termasuk Ternate dan Ambon, Sebanyak 13 Wilayah Berpotensi Dilanda Hujan dengan Intensitas Ringan
“Kita harus bersyukur bahwa kita punya pemimpin-pemimpin yang bisa menjaga bangsa ini, bisa menjaga kita semua untuk tidak terjerumus dalam peperangan,” ujar Prabowo.
“Tetapi sejarah manusia mengajarkan kepada kita, kalau kita lengah, kalau kita malas, kalau kita tidak mau rukun, kalau kita ribut terus biasanya negara tersebut akan gagal,” kata dia.***