MALUKURAYA.COM – Implementasi worklife balance di lingkungan perusahaan dapat memicu prestasi para pekerja baik secara kinerja maupun skills di bidang lainnya.
Hal itu terbukti dari pencapaian para pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terus menerapkan prinsip tersebut.
Salah satunya, prestasi membanggakan didapatkan tim basket milik BRI yakni Brilian Hoopers yang keluar sebagai juara di Liga Jasa Keuangan (LJK) 2023.
Tak tanggung-tanggung BRI berhasil mengawinkan gelar karena juara pada divisi 1 Putra dan Divisi Putri. Brilian Hoopers menjadi tim pertama yang mampu mengawinkan gelar juara dari kedua divisi tersebut.
Baca Juga:
Harus Tepat Sasaran dan Terukur, Semua Kementerian/Lembaga Agar Segera Eksekusi Makan Bergizi Gratis
Apresiasi Kehadiran di Pelantikan, Prabowo Jamu Makan Malam Para Pimpinan Negara Undangan di Istana
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang juga merupakan pembina Brilian Hoopers mengatakan bahwa prestasi ini merupakan buah dukungan BRI yang secara rapi dan terukur membentuk kepengurusan serta kedisiplinan setiap komunitas.
Hal ini sejalan dengan aspirasi BRI menjadi Home to the Best Talent.
“Kemenangan ini merupakan hasil kolaborasi talenta-talenta terbaik BRI Group yang dapat menjadi role model bagi seluruh Insan BRILiaN untuk memberikan hasil terbaik bagi perusahaan.”
“Terbukti dengan prestasi yang terus mengalir dan semakin banyaknya minat lulusan-lulusan terbaik yang berprestasi dibidang bola basket maupun prestasi akademik untuk berkarir di BRI,” jelasnya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Gunakan Mobil Nasional Made In RI ‘Maung’, Presiden Prabowo Subianto Menuju Istana Kepresidenan
Sebanyak 62 Kabupaten/Kota Pada 2023 Masih Termasuk Wilayah Rentan Rawan Pangan Menurut FSVA 2024
Bermain pada laga final di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta pada Sabtu (18/11), gelar juara diamankan lebih dulu oleh Brilian Hoopers Putra.
Tim yang dilatih Ismael dan Djondra Deli ini berhasil menumbangkan perlawanan juara bertahan di partai final dengan skor 59–48.
Tim BRI yang pernah menjadi back to back champion pada 2018 dan 2019 itu menguasai pertandingan sejak kuarter pertama. Keunggulan pun terus bertahan meski skor sempat ketat 42-38 di kuarter 3.
Kemenangan ini juga dilengkapi prestasi mentereng kapten sekaligus small forward andalan BRI Chadistira (Dira) Pranatyo yang mendominasi angka dengan raihan 24 point 7 rebound 2 block dan 2 steal, dia pun menyabet gelar MVP Final dan Top Skor Kompetisi.
Baca Juga:
Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Siapakah Menteri yang Disayangi Prabowo? Hashim Djojohadikusumo Bocorkan ke Paguyuban Tionghoa
Kemenangan ini juga menggenapi hasil manis lainnya dari Divisi Putri dimana Brilian Hoopers Putri juga berhasil menang pada liga final dengan skor 53-44.
Ini menjadikan BRI untuk pertama kalinya sebagai Juara 1 dimana sebelumnya menempati posisi runner up pada 2022.
BRI putri memulai laga dengan cukup berat karena harus tertinggal lebih dulu 10-16 pada kuarter 1.
Namun perlahan tapi pasti BRI mulai menemukan skema permainannya sehingga dapat mendekati poin menjadi 22-24 pada kuarter 2 dan berbalik unggul 39-33 pada kuarter 3.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Selanjutnya meraka dapat menjaga ritme dan menutup pertandingan dengan kemenangan.
Kapten sekaligus shooting guard kebanggaan BRI, Stella Fabiola tampil luar biasa di partai final ini dengan raihan 23 point 3 rebound 3 steal dan 2 block. Tak ayal dia pun berhasil meraih gelar MVP Final dan Top Skor Putri.
Salah satu pengurus Brilian Hoopers, Abdullah atau biasa disapa ’Om Uwo’ mengatakan, ”Kawin Gelar” ini tidak terjadi begitu saja tanpa persiapan tim yang panjang sebelum kompetisi digelar.
Proses pembentukan tim telah melewati beberapa kali training camp serta seleksi yang ketat untuk mendapatkan pemain dari Regional Office seluruh Indonesia yang benar-benar sesuai dengan kebutuhkan pelatih dan tim.
”Proses dilakukan dengan tujuan membentuk tim dengan rasa kekeluargaan serta visi yang sama untuk juara, sehingga pemain yang tidak terpilih pun tetap selalu mendukung perjuangan Tim pada kompetisi ini,” ujarnya.***